Sebagai pelengkap informasi mengenai seluk beluk Usaha Budidaya Ikan Hias, berikut ini akan disampaikan beberapa
informasi para pelaku usaha di bidang budidaya ikan hias ini. Informasi ini
sangat penting bagi pemula, karena bagaimanapun pelaku usaha perlu belajar dari
pengalaman para pengusaha terdahulu yang sukses bahkan suatu ketika tidak
menutup kemungkinan akan berhubungan bisnis (patner) secara langsung, baik dalam
hal produksi (pembudidayaan) seperti pembelian benih, peralatan, pakan dan lain - lain, maupun dalam hal pemasaran seperti penjualan hasil panen dan harga
pasaran jual ikan.
Pelaku Usaha
Pembudidaya Sekaligus Eksportir
Berikut ini info
seputar pelaku usaha dan perusahaan pembudidaya ikan hias yang sekaligus
sebagai eksportir (penjual) sendiri lengkap dengan info - info atau keterangan
penting lainnya yang terkait.
Harlequin Aquatics
Harlequin Aquatics
merupakan perusahaan pembudidaya sekaligus eksportir untuk seluruh jenis ikan
hias air tawar. Menurut pemiliknya, Hendra Iwan Putra mengaku mampu meng-ekspor
1 ton ikan hias air tawar per bulan dengan pasar meliputi : Eropa, Amerika,
Kanada, Rusia, Timur Tengah dan beberapa Negara Asia. Untuk pesanan yang paling
laris adalah jenis ikan hias Neon Tetra, Cat Fish, dan Koi.
Syarat administrasi
menjadi eksportir ikan hias, disebutkan oleh Hendra adalah izin Instalasi
Karantina Ikan Sementara (IKIS) dari Dinas Perdagangan, memiliki sertifikat
kesehatan ikan dari Dinas Perikanan dan melengkapi dokumen barang ekspor di
Kantor Bea Cukai. Sedangkan syarat ikan yang siap ekspor yakni ukuran 1,5 - 10
inchi, memiliki warna sesuai warna asli dan tidak terdapat penyakit seperti
infeksi kulit, noda (white spot) di tubuhnya serta agresif (ikan bergerak
cepat).
Harga beli dari
pengepul berkisar Rp 300 sampai Rp 300 ribu per-ekor. Dan harga jual ekspor
mulai Rp 500 sampai Rp 400 ribu per-ekor. Harga jual ini tergantung jenis dan
ukuran ikan, misalnya ikan Koi ukuran 10 cm dibeli dari pengepul Rp 300 ribu
per-ekor dan diekspor seharga Rp 400 ribu per-ekor, sehingga keuntungan yang
didapat mencapai 40 %.
Pemesanan ikan hias
oleh buyer luar negeri ditetapkan minimal 11 box Styrofoam isi 100 ekor
(disesuaikan ukuran ikan). Pembayaran dilakukan secara tunai ditambah dengan
biaya ongkos kirim sebelum barang dikirim. Setelah pembayaran diterima barang
segera dikirimkan dengan menggunakan jasa kargo penerbangan yang memakan waktu
pengiriman maksimal 3 hari.
Ikan yang akan diekspor
dimasukan dalam plastic bening isi 40 liter air dengan kapasitas 100 sampai
1000 ekor untuk ukuran ikan sekitar 1,5 – 10 inchi per-ekor. Plastik yang
berisi air dan ikan tersebut dialiri Oksigen dengan perbandingan 2:3 bagian.
Lalu dimasukan ke dalam box Styrofoam ukuran 70 cm X 40 cm X 32 cm. Selanjutnya
untuk mencegah kebocoran sewaktu pengiriman box Styrofoam tersebut dikemas ke
dalam peti kayu ukuran 150 cm X 50 cm X 70 cm. Sebelum dikirim ikan di-puasakan
dulu selama 3 hari dengan tujuan untuk mengurangi resiko kematian karena
amoniak yang timbul dari kotoran ikan. Saat pengiriman suhu dalam kemasan juga
harus dijaga stabil pada 27 derajat Celcius.
Jika ada ikan yang mati
pada saat sampai di tempat tujuan atau yang disebut DOA (Death On Arrival)
harus dibuktikan berdasarkan foto dalam jangka waktu 1 x 24 jam setelah
penerimaan barang. Selanjutnya akan diberikan penggantian seluruhnya tanpa
dikenakan biaya.
Limas Farm
Limas Farm merupakan
perusahaan pembesaran sekaligus eksportir khususnya ikan Mas Koki jenis Ranchu.
Ikan jenis ini merupakan varian baru ikan Mas Koki dengan ciri fisik antara
lain tidak memiliki sirip punggung, badan agak melengkung dan di bagian perut
menggelembung, jambul kepala besar dengan banyak tonjolan serta bermacam warna
mulai hitam, orange, merah, putih dan kombinasi warna gabungan.
Perusahaan yang
beralamat di Jl. Kampung Melayu Barat no.7 Teluk Naga, Tangerang, Banten ini
telah berdiri sejak tahun 1980-an. Pasar ekspornya meliputi Singapura, Filipina
dan Hongkong. Ikan Mas Koki yang banyak diminati mulai dari grade A (biasa), AA
(sedang), AAA (terbaik) yang dilihat dari kualitas ikan mulai bentuk sirip
hingga bentuk badan yang mendekati sempurna.
Ukuran ikan yang akan
diekspor mulai dari ukuran panjang 9 - 12 cm yang dijual dengan harga Rp 5 ribu
hingga Rp 1 juta tergantung kualitas ikannya. Sebelum diekspor ikan ini harus
melalui proses karantina dan terlebih dahulu diuji laboratorium di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Serta dipuasakan dulu selama 1 - 2 hari atau
hanya beberapa jam saja tergantung jarak tempuh pengiriman. Setelah dimasukan ke
dalam plastik yang dialiri Oksigen lalu dikemas ke dalam kotak Styrofoam ukuran
60 x 45 x 30 cm. Kotak tersebut bisa menampung sekitar 15 kg.
Pemesanan dilakukan
dengan system pembayaran tunai yang dibayarkan 1 minggu sebelum pengiriman dan
harus mencantumkan alamat lengkap, no. telepon dan kontak agen yang ada di
bandara tujuan bila ada. Pengiriman menggunakan jasa kargo yang ada di bandara
dengan biaya berkisar Rp 750 ribu sampai dengan Rp 1 juta per Kg. Biaya
tersebut sudah termasuk tarif kargo, dokumen karantina, karantina di bandara
dan bea cukai.
Pengepul dan Suplier
Ikan Hias
Aquanda
Beralamat di Jl.
Sumenep no.3, Menteng, Jakarta Pusat, telah memulai usaha sejak tahun 2000
dengan memasarkan ikan hias air tawar seperti Mas Koki, Koi hingga Cupang dengan
kisaran harga Rp 5 ribu – 200 ribu per ekor. Pangsa pasarnya adalah kalangan
pedagang di sentra penjualan ikan di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat dan
Kemayoran, Jakarta Timur serta ke luar kota seperti Bandung, Indramayu, Cirebon
dan tempat lainnya.
Untuk pemesanan dari
luar negeri biasanya kerjasama dengan eksportir ikan hias. Pembelian ikan hias
dari petani Rp 10 ribu per ekor ukuran 10 cm. Dan apabila dijual lagi ke
eksportir harganya sekitar Rp 12 ribu per-ekor. Sebelum menjual ke pedagang
atau eksportir, terlebih dulu memberikan sampel ikan. Apabila dirasa memenuhi
standar kelayakan langsung dilakukan transaksi dengan pihak pembeli/eksportir.
Sistem yang diterapkan dengan jual putus, sedangkan untuk pengemasan dan
pengiriman seluruhnya ditanggung pihak pembeli. Tapi jika ada ikan yang mati
dalam perjalanan seluruhnya akan diganti, dengan catatan sebelumnya dilampiri
foto dan laporan dalam waktu kurang dari 24 jam.
Demikianlah tadi beberapa informasi seputar
seluk beluk Usaha Budidaya Ikan Hias. Semoga
dapat menambah referensi dan wawasan anda. Salam sukses selalu untuk anda!